Sufyani

Sebelum kedatangan Imam Mahdi akan muncul keluarga Sufyani. Mereka sangat keji, suka membunuh, dan tidak pernah beribadah kepada Allah. Ada salah satu hadits yang membuktikannya.
Hudzaifah al-Yamani (ra) meriwayatkan;
Sesungguhnya Nabi (SAW) pernah menyebutkan fitnah yang akan terjadi antara orang Timur dan Barat. Beliau (SAW) pernah berkata, ….kita juga akan mendapatkan ujian, (yaitu) akan muncul Sufyani dari bukit tandus. Ia berkuasa di Damaskus, kemudian mengutus dua bala tentara. Tentara pertama diperintahkannya menuju ke arah timur, sedangkan tentara kedua menuju ke Madinah, Ketika mereka sampai di negara Babylonia, tepatnya di sebuah kota yang dilaknat, mereka membunuh lebih dari 3000 jiwa. Dan memperkosa tak kurang dari 100 orang wanita. Mereka menyembelih 300 kambing milik sebuah kaum Bani Abbas.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas (ra), ia berkata;
Sufyani akan muncul dan melakukan peperangan, mereka membelah perut-perut wanita hamil dan memasak bayi-bayi mungil dalam kuali besar.
Sabda Nabi SAW, “Sebelum (munculnya) al-Mahdi, as-Sufyani akan muncul bersama-sama 360 pasukan (tentera) berkuda, kemudian dengan diiringi oleh 30,000 (tentera) yang dipimpin oleh Kalb, yaitu bapak saudaranya. As-Sufyani kemudian mengerahkan laskarnya ke Iraq. Dalam serangan ini, 100.000 orang terbunuh di Zaurak, yaitu suatu kota di Timur. Setelah itu, mereka menyerbu Kufah. Lantas (ketika itu) muncullah Panji-panji (Hitam) dari Timur. Yang memegang benderanya ialah seorang Pemuda dari Bani Tamim yang digelarkan Syuaib bin Saleh. Dia (at-Tamimi itu) kemudian menyerang sekelompok tawanan daripada penduduk Kufah dan membunuh semuanya. Setelah itu as-Sufyani mengerahkan sebahagian tentaranya (pergi menyerang) Madinah. Mereka terus menyerang Madinah selama tiga hari lalu menuju ke Makkah. Ketika mereka sampai di al-Baidak, Allah memerintahkan Jibril supaya menghentakkan kakinya dengan sekali hentakan, yang mana dengan hentakan itu, mereka jadi terbenam ke dalam bumi sehingga tidak tersisa melainkan dua orang yang kemudian menyampaikan (perihal) peristiwa tersebut kepada as-Sufyani. Tetapi as-Sufyani tidak menghiraukannya. Lalu dia mengirimkan dua orang (keturunan) Parsi untuk meminta bantuan (kerajaan Romawi) menaklukkan Kostantinopel. Oleh raja Romawi, permintaannya ini segera dikabulkan (lalu dikirim pasukan tentara yang banyak untuk membantu). Tetapi ketika kedua orang (utusan) ini sampai di pintu gerbang Damsyik, mereka dibunuh orang. Selain itu, as-Sufyani juga membunuh orang yang mengingkari dirinya, bahwa ada seorang perempuan duduk-duduk di atas pahanya di pintu gerbang di Damsyik. Ketika itulah terdengar satu seruan dari langit, “Wahai (sekalian) manusia, sesungguhnya Allah telah membinasakan orang-orang yang zalim, orang-orang munafik dan sekutu-sekutu mereka. Allah telah mengangkat seorang yang terbaik dari umat Muhammad SAW sebagai pemimpin kamu semua. Oleh itu, sambutlah dia di Makkah. Dia adalah al-Mahdi yang bernama Ahmad bin Abdullah.” Lalu ada satu pertanyaan kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah kami dapat mengenalinya?” Jawab baginda, “Dia adalah dari keturunanku, yaitu perawakannya seakan-akan Bani Israel, kulitnya kemerah-merahan seolah-olah wajahnya bercahaya laksana bintang, pipi kanannya bertahi lalat hitam (yang hidup). Dia tampan orangnya, berusia 40 tahun. Dia akan didatangi oleh Wali-wali Abdal dari Syam, Wali-wali Nujabak dari Mesir, Asoib dari Timur dan pengikut-pengikutnya. Mereka kemudian pergi ke Makkah bersama-sama, lantas (setelah membaiat Imam Mahdi) berangkat (pula) ke Syam. Waktu itu, Jibril berada di depannya dan Mikail berada di belakangnya. Penghuni langit, penduduk bumi, burung-burung, binatang buas dan ikan-ikan di laut semuanya suka/ridha kepadanya. Air menjadi mudah (didapati) di mana-mana negeri pun yang dikuasainya, sungai-sungainya mengalir (deras dan banyak), harta karun (melimpah ruah dan) mudah didapati. Dia lantas pergi ke Syam dan menyembelih as-Sufyani di bawah pokok yang dahan-dahannya (menjulur) sampai ke Laut Tibriyah.”
Sabda Nabi SAW, "Seorang lelaki bernama As-Sufyani akan datang dari tengah kota Damsyik. Kebanyakan tentaranya adalah dari Bani Kalb. Dia akan membunuh (banyak orang) sehingga memperkosa wanita dan membunuh kanak-kanak. Maka datanglah suatu kaum dari Qais lalu membunuh mereka semuanya. Kemudian keluarlah seorang lelaki dari ahli keluargaku di Al-Hirrah dan berita itu sampai kepada As-Sufyani. Dia segera mengirim pasukan tentaranya tetapi menderita kekalahan (telak). As-Sufyani bangun memimpin sendiri pasukan tenteranya sehingga mereka sampai di kawasan gurun lalu ditelan oleh bumi.”
Kerancuan gambaran dari kedua berita ini adalah “Ketika mereka sampai di al-Baidak, Allah memerintahkan Jibril supaya menghentakkan kakinya dengan sekali hentakan, yang mana dengan hentakan itu, mereka jadi terbenam ke dalam bumi sehingga tidak tersisa melainkan dua orang yang kemudian menyampaikan (perihal) peristiwa tersebut kepada as-Sufyani. Tetapi as-Sufyani tidak menghiraukannya.” Dengan “Kemudian keluarlah seorang lelaki dari ahli keluargaku di Al-Hirrah dan berita itu sampai kepada As-Sufyani. Dia segera mengirim pasukan tentaranya tetapi menderita kekalahan (telak). As-Sufyani bangun memimpin sendiri pasukan tentaranya sehingga mereka sampai di kawasan gurun lalu ditelan oleh bumi”

Ciri-ciri kaum Sufyani juga sudah diriwayatkan dalam suatu hadits
Muhammad al-Baqir (ra) berkata;
Jika nanti engkau melihat Sufyani, maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang manusia yang menjijikan, berambut pirang berwarna merah kebiru-biruan, tidak pernah beribadah kepada Allah, tidak pernah berkunjung ke Mekah atau Madinah.

Kehancuran Sufyani
Setelah itu mereka mulai beranjak pergi menuju ke kota Kufah. Mereka merusak semua daerah yang dilintasinya. Ketika mereka memasuki Syam, tiba-tiba keluarlah bendera petunjuk (pasukan yang membinasakan mereka). Pasukan itu berhasil membunuh semua pasukan Sufyani. Adapun bala tentara kedua yang diutus ke Madinah, akan menginjak kehormatan kota suci selama tiga hari tiga malam. Kemudian mereka bersiap untuk beranjak pergi ke Mekah, namun sesampainya di padang pasir, Allah mengutus Jibril (as) untuk menumpas habis mereka, Ya Jibril, berangkatlah dan hancurkan mereka! Jibril (as) pun menghancurkan mereka dengan kakinya, dan tak satu pun tersisa kecuali dua orang al-Jahinah.
Hadits tersebut menyatakan bahwa sebelum Imam Mahdi muncul, as-Sufyani akan muncul dan berkuasa terlebih dahulu. Tempatnya disebutkan sebagai tengah kota Damsyik, mempunyai angkatan tentara yang besar dan kuat, manakala Kalb (bapak saudara as-Sufyani) yang dimaksudkan diperkirakan adalah dari Kuwait. Kekuatan tentera Kalb dan as-Sufyani digambarkan sebagai memiliki tiga ratus enam puluh pasukan berkuda. Jumlah itu sebenarnya adalah gambaran saja, untuk menunjukkan betapa kuat dan besarnya angkatan tentaranya.
Pasukan berkuda yang dikatakan itu adalah kelengkapan ketentaraan yang terbaik dan tercanggih yang dimiliki olehnya. Pada jaman dahulu, memiliki pasukan berkuda adalah kelengkapan ketentaraan yang terbaik, dan pada masa ini, kelengkapan berkuda itu digantikan oleh jet-jet pejuang, kereta kebal (tank), kapal perang terbesar, kapal selam, peluru berpandu jarak jauh, persenjataan termodern dan seterusnya. Itulah kias bagi tentera berkuda yang dimaksudkan oleh hadis berkenaan.
Pasukan tentera as-Sufyani ini menyerang Iraq, menyebabkan sebanyak seratus ribu orang terbunuh, kebanyakan orang awam. Hadis ini tidak menyebutkan tentara yang mati. Angka seratus ribu orang itu hanyalah kiasan saja untuk menunjukkan jumlah yang sangat banyak, bukannya mesti tepat-tepat seratus ribu orang. Selain itu, dalam serangan ke atas Iraq ini, as-Sufyani dibantu dan dipimpin oleh Kalb yang mengirim sejumlah tiga puluh ribu orang tentara.
Setelah itu mereka menyerang Kufah pula. Maka pada ketika itulah Pemuda Bani Tamim muncul dan mendapat kuasa di Timur yang baru diserang itu. Hal ini sangatlah mengejutkan Sufyani dan juga para pembuat makar yang terselubung/ pembuat tipu muslihat Zionis, Amerika Serikat dan Eropa, yang adalah negara yang paling kuat menentang kebangkitan Islam serta paling takutkan kekuasaan Islam berkembang di dunia ini. Kedua-duanya paling banyak menginvestasikan keuangan untuk mengkaji, merisik kekuatan, mengintai dan mencari jalan melemahkan terus umat Islam. Mereka juga berusaha keras agar kebenaran hadist-hadist mengenai kejadian akhir jaman ini tidak berlaku. Namun tabir membuat mereka tidak menyadari bibit-bibit kekhalifahan Islam ini, hingga mereka membiarkan perang dan membuat perang terus berjalan di timur tengah, manuver politik dan skenario makar merekalah dibalik tabir fitnah dalam peperangan-peperangan semenjak invasi Kuwait, perang teluk, konflik-konflik yang terjadi hingga sekarang dan akan datang namun makar itu malah menyebabkan jalan yang dipermudah buat Imam Mahdi kelak.
Apabila Pemuda Bani Tamim muncul, maka muncul jugalah ketika itu as-Sufyani entah berasal dari Ajam, Badui, Kurdi atau Syiah atau bahkan dari Sunni sendiri. Mereka ini menentang Pemuda Bani Tamim karena mereka juga mempunyai Imam Mahdi mereka sendiri, selain mempunyai hadist yang menceritakan kebangkitan Panji-Panji Hitam. Oleh karena yang bangkit itu adalah Panji-Panji Hitam milik puak Ahlus Sunnah, mereka menentangnya karena nyata bukan dari kalangan mereka.
Mereka inilah yang akan mengetuai sendiri pasukan tentara yang berkelengkapan besar itu untuk menyerang kota suci Madinah. Tentara ini akan bergabung menjadi satu pasukan yang lebih besar lagi. Pasukan ini akan mengepung kota suci Madinah dalam masa tiga hari saja. Itulah uraian bagi maksud dua buah hadits yang amat bertentangan sekali lafaz zahirnya. Dan tidak dinafikan, kerana pertentangan maksud zahir inilah, maka dengan mudah saja salah satu atau kedua-dua buah hadis ini terus saja dihukumkan maudhuk atau amat dhaif oleh beberapa banyak ulama dan pengkaji yang tidak begitu teliti dalam kajian mereka. Hadits ini juga memberitahu tentang golongan pembantu Imam Mahdi.
Semasa itu juga akan terdengar suara dari langit yang memberitahu tentang kemunculan Imam Mahdi di Makkah. Suara malaikat itu dapat didengar oleh semua orang dengan jelas, dapat difahami oleh setiap manusia, menurut bahasa masing-masing, sehingga yang sedang tidur akan terjaga, yang terlena akan turut mendengarnya. Suara itu terdengar seperti dekat dengan telinga mereka. Mereka saling bertanya kepada orang yang di sebelahnya sama ada turut mendengar apa yang dia dengar itu atau tidak. Yang tinggal di Malaysia akan bertanya kepada rakannya yang tinggal di Indonesia mengenai hal yang sama, begitu juga yang tinggal di negara-negara lain.
 


Dalil sufyani itu kebanyakan dhaif atau ada pula dari dalil syiah. karena dalil dari syiah diatasnamakan ahlubait, jadi kita tidak bisa benarkan atau salahkan soalnya bisa saja namanya dicatut syiah. bisa juga benar-benar dari pengabran nabi yang disampaikan ke keluarga nabi. juga sebaiknya dikorelasi dulu dengan syariat sesuai apa tidak, juga dengan nash dan hadist sahih, isinya menyelisihi atau tidak.


Pada sisi lain, bila beberapa hadits dhaif saling dapat menguatkan, maka ada sebagian pendapat ia dapat diterima, diterimanya hadist dhaif dengan harus memenuhi syarat-syarat khusus yang dapat menaikkan derajat hadist-nya, sesuai ilmu hadist. namun dalam hal untuk masalah sufyani (dalil keadaan, waktu, peristiwa) dan juga person siapa itu harusnya dikorelasi pada keadaan saat terjadi, tanda-tandanya.


Pada dalil-dalil dhaif itu, Sufyani akan memenangkan syam, tidak lama. (ia yang akan jadi pemenang di syam (penguasa damaskus yang baru) yang bergejolak saat ini. Kemungkinan terbentang separuh syria dan separuh irak. Kalo pun betul kejadiannya ada, maka tunggu tandanya buat pastinya "Siapa". Misal, peristiwa kufah, peristiwa pasukan yang ditenggelamkan (juga berarti tanda imam mahdi), atau mungkin gempa bumi di syam, hancurnya sebuah wilayah/desa.

Kalo ada yang ngaku-ngaku syuaib bin sholeh panglimanya, bisa dipastikan dekat itu menyimpang atau ada maksud-maksud politis ideologi intel tertentu maunya (tujuannya terselubung bisa seperti memperkeruh suasana, agar bagian dari adu domba, memancing target yang diharapkan, kemudian dibidik, dsb). Sufyani ini, soalnya kita baru tau, pas tanda sesuai waktu dan keadaan dalil akan "siapanya". mirip seperti orang yang ngaku-ngaku titisan orang terdahulu. bahkan yang berlebih-lebihan juga tidak bakal ngaku sembarangan bahwa ia di dalam kelompok atau pemimpinnya syuaib, soalnya tanda-tandanya apa? Satu-satunya pemasti itu dalil. Pada dalil yg dhaif lebih susah lagi, benar atau tidak peristiwanya, kita tidak bisa pastikan. Tandanya juga membingungkan. Yang ada mata rantai pastinya saja yang ke sahih, yaitu pasukan siapa yang dibenamkan. Jangan pula langsung memastikan ini sufyani, ini syuaib. Soalnya tandanya apa benar sudah terjadi dan dikonfirmasi banyak orang.

Kalo pun ada yang diilhami ataupun mimpi, juga harus pastikan, pas sesuai waktu keadaan dalil. apakah itu mimpi yang benar atau tidak. karena ini menyangkut peristiwa, dalil waktunya.

Dalil sufyani nyambung ke sahih ketika sampai pasukannya ditenggelamkan, disisi lain ia akan memenangkan syam, namun ada dalil-dalil tentang ghuthah, benteng umat islam. Jadi siapa yang pegang syam (damaskus) nantinya, jadi rancu atau apakah benteng umat ini setelah peristiwa sufyani dikalahkan, ataukah damaskus nanti terbagi dua pada saat itu, satu benteng islam, satu wilayah sufyani, atau malah dalil yang separuh kebalik, sufyani tak ada, umat islam menguasai damaskus dan jadi bentengnya terus menerus sampai khilafah tegak. Itu berarti pula sudah keharusan syam direbut karena ia benteng umat.
Abu Umamah berkata;
Rasulullah SAW membaca ayat, “Dan kami tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS. Al-Mu’minun:50). Beliau bertanya, “Apakah kalian mengetahui dimana tempat itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.” (HR. Tamam Rozi no. 915)
Damaskus benteng muslimin
Salah seorang sahabat Rasulullah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghuthah.” (HR. Ahmad no. 17470)

“Sesungguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu ada di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR Abu Dawud)

Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesunguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)

Damaskus markas tentara allah swt di muka bumi
"Benteng kaum muslimin akan berada di Ghuthah, yang berada di antara kota-kota terbaik di Syam." (HR Abu Dawud dan Ahmad)

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika terjadi pertempuran besar maka Allah mengutus utusannya dari berbagai lapisan masyarakat, mereka memiliki kuda terbaik dan senjata perang terhebat, dan Allah mengkokohkan agama ini dengan mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 4080)

Jadi entahlah, dalil sufyani membingungkan. Kalaupun itu benar, umat islam pasti bisa bedain yang haq dan yang bathil pada waktunya. Kalaupun telah membulatkan tekat jihad di syria, juga selain telah menimbang secara syariat akan ikut kelompok mana, dan setelah iktiar dan timbangan yang bisa anda timbang dalam syariat, pasrahlah pada Allah SWT, minta petunjuk ditunjukkan berharap apa yang diikutin (kelompok itu) adalah kelompok yang benar atau agar anda tetap dijalanNya, dimanapun berada. Bila layak, dengan kehendakNya pulalah anda bisa menjadi panji hitam.
Wallahu a'lam

Dari:  Kisah Sufyani

0 komentar:

Posting Komentar

ŀ